
Choker, Bros Unik, sampai Kacamata Modern Ambil Perhatian Dunia Model
Trend Aksesori Mode 2025: Choker, Bros Unik, sampai Kacamata Modern Ambil Perhatian Dunia Model
Paris, April 2025 – Dunia mode terus berputar-putar, dan pada tahun 2025 ini, aksesori menjadi lagi sorotan khusus dalam beragam pagelaran model berprestise. Dimulai dari New York Mode Week sampai parlay Mode Week, beragam rumah model terkenal berlomba mendatangkan aksesori mode unik yang bukan hanya mempermanis penampilan, tapi juga menggambarkan jati diri dan pernyataan individual.
Trend terkini memperlihatkan jika beberapa pendesain sekarang menyatukan elemen masa silam, saat ini, dan masa datang dalam satu penampilan—menciptakan gabungan di antara kenangan dan pengembangan.
Choker Berkuasa Kembali dengan Sentuhan Kekinian
Choker, aksesori iconic dari zaman ’90-an, menjadi lagi fokus perhatian. Tetapi ini kali, bentuknya lebih edgy dan uji cobatal. Banyak pendesain menukar material biasa seperti beludru atau plastik berbahan tidak biasa, seperti logam daur kembali, resin bening, bahkan juga komponen LED mini yang berpijar ikuti denyut jantung pengguna.
Rumah model asal Jepang, Haruki Designs, mengenalkan “Pulse Choker”—choker berteknologi sensor yang dapat berbeda warna bergantung suasana hati penggunanya. Aksesori ini trending di TikTok dan Instagram, khususnya di kelompok Gen Z dan pencinta tehnologi wearable.
Bros Unik dan Pernyataan Pin Jadi Unggulan OOTD
Bros tidak lagi punya nenek-nenek, gan! Pada tahun 2025, bros dan pin kembali trendy serta digunakan di runway oleh beberapa model dari merek besar seperti Dior, Gucci, dan Balmain. Koleksi bros unik sekarang dicari oleh mode enthusiast dan influencer, khususnya yang mengangkat style mix and match retro dan kontemporer.
Pin dengan pesan politik, lambang sosial, atau sekedar meme lucu banyak juga menghias tas, blazer, dan jilbab sebagai bentuk gestur diri. Situs resale seperti Depop dan Etsy memberikan laporan kenaikan pemasaran sampai 250% untuk poin bros dan pin dalam 3 bulan akhir.
Kacamata Modern: Di antara Fesyen dan Tehnologi
Kacamata tidak hanya perlindungan mata atau alat tolong pandangan, tetapi sekarang menjadi aksesori superkeren. Di 2025, bentuk kacamata makin uji cobatal—lensa segitiga, bentuk lonjong berlebihan, sampai design “cyberpunk” dengan frame LED berpijar.
Merk lokal Indonesia seperti https://www.balatkulturevi.org/ bahkan juga sukses menarik perhatian internasional melalui koleksi kacamata modern mereka yang tampil di Milan Mode Week. Mereka menyatukan mode dan tehnologi dengan feature augmented reality, hingga pengguna dapat menyaksikan filter digital dengan real-time lewat lensa.
Tas Micro, Semakin Kecil Semakin Dicari
Jika kamu berpikir tas kecil sudah ketinggal, berpikir kembali. Di 2025, tas micro alias mini bag semakin menjadi lambang mode terbatas. Merek seperti Jacquemus, Balenciaga, dan lokal seperti KANMA mengecilkan ukuran tas sampai cukup hanya untuk simpan lipstik dan kartu credit.
Tas-tas ini tambah digunakan sebagai aksesori visual daripada tempat fungsional. Bahkan juga, banyak selebritis seperti Zendaya dan Jennie BLACKPINK kelihatan kenakan tas micro waktu mendatangi red carpet.
Cincin dan Anting Bertopik Astrologi Naik Daun
Dampak astrologi memimpin lagi mode. Aksesori bertopik zodiak seperti cincin Leo berliontin, anting Scorpio berwujud kalajengking, atau gelang Pisces berhiaskan dua ikan menjadi favorite. Banyak merek perhiasan mengeluarkan baris bertopik astrologi dengan design menawan tetapi memiliki makna.
Merek asal Bali, Aruna Gems, sukses tembus pasar Eropa dengan ide perhiasan berbasiskan komponen alam dan rasi bintang, menyatukan seni tradisionil dengan religiusitas kekinian.
Aksesori Jadi Cerminan Personalitas dan Pernyataan Sosial
Mode sekarang bukan sekedar style, tetapi juga langkah berbicara. Aksesori tidak cuma pendamping, tetapi alat berkomunikasi visual. Melalui aksesori, pengguna dapat memperlihatkan ideologi, emosi, sampai narasi hidupnya.
“Kami tidak sekedar jual aksesori, kami jual personalitas,” tutur Rika Sari, creative director dari merek lokal CITA.ID.
Beberapa stylist terkenal merekomendasikan supaya aksesori tak lagi diputuskan cuma berdasar warna baju, tetapi berdasar suasana hati, topik acara, bahkan juga pesan yang ingin dikatakan.
Ringkasan
Tahun 2025 ialah tahunnya aksesori mode. Dengan makin luasnya arti dan peranan, aksesori sekarang bukan hanya percantik performa tapi juga perkuat watak dan pesan individual seorang. Apa kamu team choker modern, fans bros unik, atau pecinta kacamata edgy—dunia mode siap menyongsong gesturmu.

Y2K Masih Berjaya: Gaya Lawas yang Tetap Hype di 2025
Y2K Masih Berjaya: Gaya Lawas yang Tetap Hype di 2025
Tren fashion memang berputar. Apa yang dulu dianggap ketinggalan zaman, kini kembali jadi pusat perhatian. Salah satu contohnya adalah gaya Y2K, singkatan dari “Year 2000”, yang kini makin digemari generasi muda. Tahun 2025 menjadi momen kebangkitan besar-besaran tren ini. Gaya yang sempat mendefinisikan awal milenium, kini tampil dengan sentuhan modern tanpa kehilangan esensinya.
Apa Itu Gaya Y2K?
Gaya Y2K merupakan gaya fashion cmd368 https://vincentpitbulls.com/ yang populer di akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Ciri khasnya adalah pakaian bernuansa futuristik, warna-warna mencolok, bahan glossy, serta siluet yang berani. Y2K mencerminkan semangat optimisme dan eksplorasi gaya di awal abad baru. Dulu, gaya ini kerap terlihat di majalah remaja, video klip MTV, hingga red carpet selebriti seperti Britney Spears, Paris Hilton, dan Destiny’s Child.
Kini, Y2K kembali viral di TikTok dan Instagram, menjadi gaya favorit Gen Z dan bahkan milenial yang rindu nostalgia.
Y2K Masih Berjaya: Gaya Lawas yang Tetap Hype di 2025
Low Rise Jeans: Bukan Sekadar Celana
Celana low rise atau celana pinggul rendah adalah salah satu ikon paling kuat dari gaya Y2K. Dulu, item ini banyak dipakai oleh para selebriti, menampilkan bagian perut dan pinggul secara terbuka. Di tahun 2025, low rise jeans kembali mencuri perhatian, kali ini dengan variasi potongan yang lebih fleksibel dan nyaman.
Para desainer ternama seperti Blumarine dan Diesel turut menghadirkan koleksi dengan celana model ini, namun dengan pendekatan yang lebih inklusif—memperhatikan beragam bentuk tubuh dan kebutuhan kenyamanan.
Tips styling:
Padukan dengan crop top atau cardigan mini untuk tampilan kasual.
Tambahkan belt bermotif atau berlogo besar untuk sentuhan Y2K maksimal.
Tanktop Neon & Warna Pop yang Bikin Segar
Warna-warna cerah dan neon seperti pink fuchsia, kuning neon, atau hijau stabilo menjadi bagian penting dari estetika Y2K. Tanktop neon menjadi item wajib yang mudah dipadukan dengan berbagai fashion statement.
Di tahun 2025, tanktop neon mengalami banyak modifikasi—dari model halter, one-shoulder, hingga yang memiliki detail strap unik. Selain itu, bahan yang digunakan lebih breathable dan ramah lingkungan, mengikuti tren sustainable fashion.
Inspirasi gaya:
Kombinasikan tanktop neon dengan cargo pants atau rok denim mini.
Tambahkan layer outer transparan untuk gaya edgy.
Aksesori Y2K: Dari Butterfly Clips sampai Kacamata Lensa Warna
Tak lengkap rasanya bicara gaya Y2K tanpa membahas aksesori ikoniknya. Beberapa item yang kembali booming:
Butterfly hair clips: Jepitan lucu ini kembali menghiasi rambut para fashion influencer.
Kacamata lensa warna: Lensa biru, pink, atau oranye transparan jadi pemanis gaya jalanan.
Tote bag hologram dan shoulder bag kecil ala Paris Hilton juga makin digemari, apalagi untuk gaya jalan-jalan ke mall atau nongkrong sore.
Teknologi dan Fashion: Estetika Digital Age
Salah satu hal yang membuat Y2K menarik adalah pengaruh teknologi saat itu—era awal internet dan ponsel flip. Ini tercermin dalam fashion lewat penggunaan bahan seperti vinil, metallic, dan bahan sintetik lainnya. Di tahun 2025, interpretasi teknologi kembali hadir lewat outfit dengan sentuhan logam, hologram, bahkan LED kecil di runway show avant-garde.
Fashion tech makin populer, dan ini turut membangkitkan semangat eksploratif ala Y2K, yang kala itu sangat futuristik.
Gaya Sehari-hari ala Y2K: Bisa Banget Kok!
Buat kamu yang ingin tampil Y2K tanpa terlihat “berlebihan,” berikut beberapa tips adaptasi gaya ini untuk keseharian:
Pilih satu elemen Y2K, misalnya crop top atau celana low rise, dan padukan dengan item netral.
Gunakan makeup dengan shimmer tipis dan lip gloss bening untuk tampilan klasik.
Tambahkan satu aksesori mencolok, seperti belt besar, kacamata warna, atau shoulder bag mini.
Kenapa Gaya Y2K Bisa Kembali Populer?
Alasan terbesar kembalinya gaya ini adalah siklus fashion itu sendiri, ditambah nostalgia dan pengaruh media sosial. Gen Z yang haus akan eksplorasi gaya menemukan kesenangan dalam Y2K karena tampilannya yang playful, berani, dan ekspresif. Sementara milenial melihatnya sebagai kenangan masa remaja yang menyenangkan.
Tak hanya itu, konten video seperti “thrift haul Y2K,” tutorial mix and match, dan tren dance TikTok juga memicu booming-nya kembali tren ini.
Kesimpulan
Gaya Y2K bukan sekadar tren lawas yang bangkit lagi, melainkan bentuk ekspresi diri yang relevan dengan dunia modern. Di tahun 2025, kita melihat bagaimana elemen-elemen seperti low rise jeans, tanktop neon, hingga butterfly clips kembali mendominasi fashion street style maupun runway. Dengan sentuhan kontemporer dan nilai inklusif, gaya ini menjadi penghubung unik antara masa lalu dan masa kini.
Jadi, apakah kamu sudah siap tampil dengan aura tahun 2000-an yang segar dan berani? Yuk, kreasikan gaya Y2K-mu sendiri!

Fashion Jepang: Perpaduan Tradisi dan Modernitas yang Memikat
Fashion Jepang: Perpaduan Tradisi dan Modernitas yang Memikat
Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan pengaruh mode paling unik di dunia. Gaya berpakaian masyarakat Jepang tidak hanya mencerminkan keindahan estetika, tapi juga menunjukkan bagaimana budaya lokal dan internasional berpadu secara planetbola88. Perjalanan fashion di Jepang tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang negeri Sakura yang sempat menutup diri dari pengaruh luar selama berabad-abad, hingga akhirnya membuka pintunya kepada dunia pada era Restorasi Meiji di akhir abad ke-19.
Fashion Jepang: Perpaduan Tradisi dan Modernitas yang Memikat
Awal Mula Transformasi Fashion di Jepang
Ketika Jepang mengakhiri masa isolasi nasional (sakoku) pada tahun 1868, negara ini mulai menyerap berbagai pengaruh dari budaya Barat. Salah satu sektor yang paling terlihat mengalami perubahan adalah dunia fashion. Pakaian tradisional seperti kimono yang dulu mendominasi, mulai berdampingan dengan pakaian bergaya Barat seperti jas, gaun, dan celana panjang. Namun, alih-alih meninggalkan budaya lamanya, Jepang justru memilih untuk menggabungkan elemen tradisional dan modern menjadi sesuatu yang khas dan orisinal.
Kimono: Identitas yang Tak Pernah Luntur
Kimono tetap menjadi simbol fashion Jepang yang tak lekang oleh waktu. Meskipun penggunaan sehari-harinya mulai berkurang, kimono masih sering dipakai dalam acara formal dan tradisional seperti pernikahan, upacara teh, dan festival budaya. Bahkan, sejumlah desainer muda Jepang mengadaptasi motif kimono ke dalam desain busana modern, menjadikannya elemen yang tetap relevan dalam dunia mode masa kini.
Kebangkitan Fashion Jalanan di Harajuku
Masuk ke era 80-an hingga awal 2000-an, Harajuku—sebuah distrik di Tokyo—menjadi pusat ledakan fashion jalanan Jepang. Gaya-gaya seperti Lolita, Visual Kei, Gyaru, dan Decora mencerminkan keberanian generasi muda Jepang dalam mengekspresikan diri melalui pakaian. Warna-warna mencolok, aksesori berlapis-lapis, hingga sentuhan makeup ekstrem menjadi ciri khas fashion Harajuku yang ikonik. Tak sedikit wisatawan yang datang ke Jepang hanya untuk melihat langsung gaya berpakaian unik dari komunitas Harajuku ini.
Desainer Jepang Mendunia
Jepang tak hanya berpengaruh di dalam negeri, tetapi juga berhasil menembus pasar fashion internasional. Nama-nama seperti Yohji Yamamoto, Rei Kawakubo (pendiri Comme des Garçons), dan Issey Miyake menjadi ikon mode global. Gaya desain mereka yang eksperimental dan cenderung avant-garde membawa nuansa berbeda dalam dunia fashion kelas atas. Ciri khas dari desainer Jepang biasanya lebih menonjolkan potongan asimetris, siluet longgar, serta eksplorasi tekstur dan warna yang berani.
Streetwear dan Pengaruh Pop Culture
Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang juga dikenal sebagai negara pelopor dalam dunia streetwear. Brand seperti A Bathing Ape (BAPE), Neighborhood, dan Undercover sukses meraih penggemar global, terutama di kalangan anak muda. Pengaruh budaya pop seperti anime, manga, dan musik J-Pop turut membentuk karakteristik fashion Jepang yang khas. Tidak mengherankan jika penggemar budaya Jepang di luar negeri juga mulai mengadopsi gaya berpakaian khas negeri ini.
Fashion Jepang di Era Modern
Saat ini, fashion di Jepang menjadi sangat beragam. Di satu sisi, banyak masyarakat yang memilih gaya minimalis dan elegan khas Jepang modern. Di sisi lain, kreativitas dan kebebasan ekspresi tetap hidup di kalangan muda. Tren fashion ramah lingkungan dan keberlanjutan juga mulai mendapat tempat, seiring meningkatnya kesadaran global terhadap perubahan iklim.
Penutup
Fashion Jepang bukan hanya tentang pakaian, tetapi juga cerminan dari sejarah, budaya, dan semangat inovatif yang dimiliki bangsa ini. Dari kimono yang anggun hingga streetwear yang mencolok, Jepang terus menghadirkan kejutan dalam dunia mode internasional. Perpaduan antara tradisi dan modernitas inilah yang membuat fashion Jepang selalu menarik untuk diikuti.